Seperti yang kita ketahui bahwa setiap “nama” daerah mempunyai sejarah
pembentukan dan perkembangannya hingga saat ini. Melanjutkan perjalanan di
Kalimantan untuk melakukan pelatihan IT dan merupakan salah satu pengabdian masyarakat,
kali ini saya berada di desa Kelubir, kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten
Bulungan, Kalimantan Utara. Berada di
desa Kelubir selama satu minggu dan menginap di mess PT. PKN. Karena kegiatan
dimulai pukul 13.00 WITA, maka disela waktu istirahat saya menyempatkan untuk
sedikit bertanya – tanya tentang daerah kelubir ini.
1.
Sejarah
desa Kelubir
Pada tahun 1984 ada program pemerintah tentang pemerataan penduduk, kemudian
sekitar 400 jiwa warga dari jawa berangkat ke Kalimantan dan di beri subsidi
selama 1 tahun. Para warga dari jawa itu disebut trans pendatang. Selain itu
desa Kelubir (dahulu belum ada namanya) masih hutan belantara dan belum ada
penghuninya, Kemudian para penghuni tersebut masuk dalam 2 jalur. Pertama masuk
trans daerah suku dayak kayan dari datadian
(salah satu kampung dayak dipedalaman) datang ke SP3. SP3 merupakan kepanjangan
Satuan Pemukiman dan dipersiapkan untuk menjadi desa. Kedua para trans
pendatang dari jawa masuk dua minggu setelah kedatangan trans daerah suku
dayak. Seiring berjalan waktu suku dayak terbagi dua karena tidak betah,
pindah ke daerah sajau pura sekitar 30 kepala keluarga. Setelah memenuhi syarat pemerintahan maka daerah SP3 berubah nama menjadi
desa kelubir. Nama kelubir tersebut sebelumnya adalah Keluber (Keluarga Besar).
Namun karena sering disebut kelubir setiap harinya, maka di tetapkan menjadi
desa kelubir.
Warga
2.
Perkembangan
desa Kelubir
Desa kelubir sudah terbentuk dan jumlah penghuninya pun semakin bertambah.
Karena dahulu tidak ada catatan resmi, maka ditetapkan hari jadinya adalah bulan april, namun penentuan tanggalnya belum ada kepastian
sampai saat ini.
Kecamatan TJ Palas Utara terdiri 6 Desa yaitu Kelubir (SP3), Ruhui rahayu (SP5), Karang Agung (SP2), Panca Agung (SP1), Ardimulyo (SP4) dan Pimping (desa asli atau desa binaan PT. PKN).
Peta wilayah kerja PT. PKN
Dahulu keadaan desa kelubir masih hutan belantara dengan hutan kalimantan
yang terkenal lebatnya. Transportasi atau alat pengankut belum tersedia mereka
berjalan kaki puluhan kilometer untuk mencapai suatu tempat, penerangan masih menggunakan obor dan listrik pun
belum terpasang. Sebagian mata pencaharian masyarakat kelubir dahulu adalah Petani, Pekebun dan Pemecah batu. Tiga
faktor itu yang menjadi modal utama dalam kehidupan sehari – harinya. Namun
saat ini mereka sudah mulai berkembang, banyak sarana pendidikan, kesehatan dan
fasilitas umum lainnya mereka bangun. Mata pencaharian masyarakatnya pun sudah
bermacam – macam terutama dengan adanya batubara di daerah mereka menjadi modal
utama pembangunan untuk masa depan. Lahan yang kosong dijadikan ladang untuk
berkebun, tambak yang kosong dijadikan tempat ternak ikan dan banyak lagi
kekayaan alam yang bisa digali dan di kembangkan. Data terakhir pada tahun 2012 sudah tercatat jumlah warga sekitar 1401 jiwa dengan rincian laki - laki 748 orang dan perempuan 653 orang.
Demikian cerita desa kelubir dari salah satu
pendamping desa kelubir yang merupakan wilayah kerja PT.PKN. Narasumber
: Bapak Dedi Kusuma (CDO Community Development, PT. PKN).
Terima Kasih sudah berbagi informasi.
ReplyDelete