Selamat datang di desa Metun Sajau
Halo halo, kembali lagi dengan saya. Cerita kali ini datang
dari desa yang bernama Metun Sajau, memang terdengar sedikit asing di telinga
saya. Melanjutkan pelatihan office bagi tenaga pengajar atau guru – guru SD
maupun SMP untuk meningkatkan kompetensinya dalam momentum hadirnya kurikulum
2013 ini. Pada pelatihan kali ini saya tidak ditemani rekan alias sendirian
untuk melakukan pelatihan. Desa metun sajau letaknya memang cukup jauh dari
Tanjung Selor dengan waktu tempuh perjalananya selama 3 jam serta kondisi jalan
yang rusak dan berkelok – kelok. Karena letaknya sangat jauh dari kantor yang
berada di Tanjung selor maka saya menginap dirumah CDO (comdev officer) bapak
Fajarmansyah yang letaknya tidak jauh dari tempat pelatihan komputer nanti.
Suasana rumah kediaman bapak Fajarmasnsyah
Materi untuk pelatihan masih tetap sama yaitu tentang
komputer dasar dan office. Pelatihan ini dihadiri oleh guru – guru SD, SMP dan
perangkat desa setempat beserta kelompok masyarakat atau PKK. Tempat
pelaksanaannya berada di SMPN 1 Tanjung Palas Timur karena guru – guru SD belum
semua mempunyai laptop sehingga pelatihan dilaksanakan di SMP menggunakan
ruangan Labkom. Labkom tersebut merupakan bantuan dari pemerintah untuk SMPN 1
Tanjung Palas Timur sekitar 10 unit. Untuk waktu pelaksanaan kali ini ada yang
berbeda yaitu biasanya pelatihan dilaksanakan setelah jam KBM berakhir namun di
desa metun sajau ini para guru meminta untuk dilaksanakan malam hari mulai
pukul 20.00 WITA – 23.00 WITA, karena mereka beralasan jika siang hari setelah
KBM mereka langsung pulang dan pergi ke ladang untuk mempersiapkan musim panen.
Musim panen merupakan hari yang penting mengingat sering adanya perayaan di
balai desa sajau dengan upacara khas dayak. Semangat mereka luar biasa untuk
belajar sampai pada suatu hari ada salah seorang perangkat desa pergi
mengunjungi rumah bapak Fajar hanya untuk latihan komputer dengan saya.
Tempat pelatihan di SMPN 1 Tanjung Palas Timur
Suasana pelatihan malam hari
Suasana pelatihan di labkom SMPN 1 Tanjung Palas Timur
Siang harinya saya melakukan kegiatan di SD dan SMP untuk
para siswa, materi yang saya bawakan yaitu tentang pengenalan teknologi berbasis
IT untuk penunjang kehidupan sehari – hari. Karena waktu yang diberikan
terbatas di SD saya mengenalkan beberapa teknologi yang ada disekitar kita
namun mereka tidak tahu bahwa mereka juga sudah terlibat dalam penggunaan
teknologi tersebut. Mereka sangat antusias dengan beberapa tayangan yang
menyemangati mereka untuk belajar. Selanjutnya untuk jenjang SMP saya lebih
memotivasi mereka untuk terus belajar dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi, mengingat di desa metun sajau semangat untuk sekolah sangat
sedikit. Kemudian saya mengenalkan perangkat laptop dan praktikum mendadak
untuk membongkar laptop saya. Setelah di bongkar saya kenalkan satu persatu
perangkat yang ada di laptop, sehingga mereka tidak takut lagi untuk melakukan
perbaikan terhadap laptop mereka sendiri. Setelah memperkenalkan dan
mempelajarinya mereka saya suruh untuk melakukan persentasi terhadap apa yang
mereka dapat pahami dari proses bongkar laptop tersebut.
Gambar hardware
Siswa - siswi SMPN 1 Tanjung Palas Timur
Desa metun sajau ini kaya akan budaya dengan mata pencaharian
warga sekitar mayoritas adalah berkebun dan bercocok tanam. Setiap sore saya
pergi berjalan – jalan untuk melihat keadaan desa sekitar, rumah panggung yang
khas, corak batik yang begitu kental dengan budaya mereka, ya memang saya
berada di tengah – tengah warga suku dayak. Suku dayak yang ada dipemikiran dan
sering saya lihat di TV berbeda dengan yang ada di depan mata saya. Orang dayak
mempunyai ciri khas warna kulit putih dan mata yang sipit. Memang orang yang
bertelinga panjang belum saya temui namun menurut warga sekitar itu merupakan
nenek moyang kita zaman dulu dan berbeda dengan yang sekarang. Warga suku dayak
sangat ramah dan rasa kebersamaan dan gotong royong sangat besar. Terlihat
dalam acara – acara kerja bakti atau setiap hari mengadakan pertemuan di balai
adat untuk membahas keberlangsungan warga sekitar.
Tempat pertemua atau balai adat
Pintu depan balai adat
Bareng patung dayak
Ketika musim panen datang ada salah satu makan
yang menjadi ciri khasnya yaitu padi hijau. Makan yang satu ini terbuat dari
padi yang baru panen kemudian diberi gula dan diolah menjadi makanan yang enak
dan unik. Selain itu ada ketan khas dayak dan makan kering lainnya. Semuanya
saya dapatkan ketika pelatihan komputer akan berakhir. Ada yang diberikan
ketika di sekolah dan ada juga yang sengaja datang kerumah pak fajar hanya
untuk memberikan bekal oleh - oleh
kepada saya. Namun satu hal yang tak akan pernah saya lupa adalah topi khas
dayak yang dibuat sendiri dan diberikan kepada saya sebagai kenang – kenanga,
alhamdulillah hhee. Dihari terakhir kegiatanpun ditutup dengan uji komptensi
meliputi office yang sudah dipelajari. Kemudian saya pun berpamitan kepada
bapak fajar dan keluarganya yang sudah menerima saya dengan baik, saya sering
cerita bersama bu fajar karena memang baru beberapa hari ini pindah ke desa
metun sajau dari samarinda. Demikian cerita selama di Metun Sajau dan sampai ketemu lagi di cerita selanjutnya.
Makanan khas panen raya
Oleh - oleh topi dari guru - guru peserta pelatihan
No comments :
Post a Comment