03 October 2013

Menjual Ballpoint Unik

Sabtu, 28 Nopember 2013 – Pukul 18.00 – Selesai
Setelah Game Terakhir di acara outbond selesai yaitu game menyambung potensi diri, kelompok saya (Matahari) menduduki peringkat ke 3. Kami bersama ketua kami kumpul di depan lapangan seamolec untuk membahas rencana penjualan ballpoint untuk pribadi dan juga kelompok. Dari pembahasan tersebut kelompok kami (Matahari) membuahkan hasil yaitu :
  1. Untuk sektor penjualan di bagi menjadi 3 wilayah, Gaplek; Lapangan terbang; dan sekitar UT
  2. Target para pengusaha muda, orang lewat dan bapak – bapak yang berpenampilan like a boss.
  3. Minimal penjualan 50rb (diusahakan) bila tidak jual dengan kemampuan masing – masing.


Setelah itu saya berkumpul dengan teman – teman saya yang mendapat sektor Lapangan terbang dan sekitarnya. Sebelum berangkat kami melaksanakan sholat maghrib terlebih dahulu di masjid UT. Kemudian kami berdo’a agar supaya ballpoint yang kita jual laku keras.

Kita mulai perjalanan dari gerbang UT, awal mula saya menawarkan kepada beberapa orang pemuda di warkop namun belum sesampainya di depan mereka kami sudah di tolak, kemudian kami pergi mencari ketempat lain. Ketika jarak saya belum jauh dari sekitar UT saya mendengar ada beberapa teman saya dari kelompok lain sudah berteriak laku dengan harga beragam dari 30rb – 100rb. Saya geleng – geleng kepala merasa heran bagaimana mereka melakukannya?.

Setelah lama berfikir saya putuskan untuk mencari counter pulsa, saya berniat untuk melakukan penjualan ballpoint by phone apabila ballpoint belum terjual. Pertama saya menelpon kedua orang tua saya untuk menawarkan ballpoint dengan harga 50rb.Awalnya mereka kaget sebelum saya jelaskan bahwa ballpoint ini di jual dengan beberapa alasan seperti :
  1. Kita berjualan untuk melatih keberanian kita dalam menghadapi orang lain (selling Point).
  2. Berusaha untuk menjual dari yang mungkin menjadi sesuatu yang bisa diambil manfaatnya.
  3. Mengalang solidaritas umat manusia untuk menolong sesama.
  4. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut kedua orang saya berniat membeli namun dengan harga 30rb. Walaupun demikian saya belum sepenuhnya menjual kepada kedua orang tua saya.

Kemudian saya tawarkan kembali ke teman saya yang berada di bandung dengan modus alasan pada pembiacaraan sesuai dengan yang negosiasi dengan keluarga. Akhirnya dia se[pakat untuk membeli seharga 20rb. Teryata dia tertarik dari jenis baalpointnya; tipe dan ukuran. Ok saya sudah merasa agak lega dari hasil penjualan ini.

Setelah itu saya mencoba kembali menjajakan ballpoint saya kepada para konsumen sekitar lapangan parkir saya mencoba dari tukang jaket hingga furniture namun sekali lagi kita gagal.

Kemudian saya mencoba mnenawarkan ballpoint unik kepada counter yang tadi saya mengisi pulsa, Alhamdulillah setelah melakukan penjelasaan tersebut pihak coounter bersedia untuk membeli dengan harga 20rb, saya sudah mencoba menaikin harganya kembali namun apa daya malah dia tidak mau menerima kami. Ok saya setuju dengan 20rb agar supaya jumlahnya nyisa satu ballpoint lagi. Untuk satu ballpoint lagi saya jual kepada orang tua saya seharga 30rb.


Dari beberapa kejadian tersebut dapat di ringkas dari media dan keberhasilan mana yang terbaik adalah media yang paling efektif yaitu berjalan dan menawarkanya terlebih dahulu karena dengan demikian orang akan lebih percaya terhadap persentasi dari barang kita. Kemudian keberhasilan yang terbaik adalah ketika kita menawarkan kepada saudara kita atau teman dekat kita karena mereka sudah saling kenal dan mudah untuk memberikan infonya kepada mereka.

Untuk pendapatan dai penjualan dua ballpoint adalah 40rb namun sapu bersih.