04 February 2014

KELUBIR, Daerah trans pendatang dan suku asli

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap “nama” daerah mempunyai sejarah pembentukan dan perkembangannya hingga saat ini. Melanjutkan perjalanan di Kalimantan untuk melakukan pelatihan IT dan merupakan salah satu pengabdian masyarakat, kali ini saya berada di desa Kelubir, kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.  Berada di desa Kelubir selama satu minggu dan menginap di mess PT. PKN. Karena kegiatan dimulai pukul 13.00 WITA, maka disela waktu istirahat saya menyempatkan untuk sedikit bertanya – tanya tentang daerah kelubir ini.

Suasana jalan di kelubir

Akses jalan dari tanjung selor
1.         Sejarah desa Kelubir
Pada tahun 1984 ada program pemerintah tentang pemerataan penduduk, kemudian sekitar 400 jiwa warga dari jawa berangkat ke Kalimantan dan di beri subsidi selama 1 tahun. Para warga dari jawa itu disebut trans pendatang. Selain itu desa Kelubir (dahulu belum ada namanya) masih hutan belantara dan belum ada penghuninya, Kemudian para penghuni tersebut masuk dalam 2 jalur. Pertama masuk trans daerah suku dayak kayan dari datadian (salah satu kampung dayak dipedalaman) datang ke SP3. SP3 merupakan kepanjangan Satuan Pemukiman dan dipersiapkan untuk menjadi desa. Kedua para trans pendatang dari jawa masuk dua minggu setelah kedatangan trans daerah suku dayak. Seiring berjalan waktu suku dayak terbagi dua karena tidak betah, pindah ke daerah sajau pura sekitar 30 kepala keluarga. Setelah memenuhi syarat pemerintahan maka daerah SP3 berubah nama menjadi desa kelubir. Nama kelubir tersebut sebelumnya adalah Keluber (Keluarga Besar). Namun karena sering disebut kelubir setiap harinya, maka di tetapkan menjadi desa kelubir.


Warga



2.         Perkembangan desa Kelubir
Desa kelubir sudah terbentuk dan jumlah penghuninya pun semakin bertambah. Karena dahulu tidak ada catatan resmi, maka ditetapkan hari jadinya adalah bulan april, namun penentuan tanggalnya belum ada kepastian sampai saat ini. Kecamatan TJ Palas Utara terdiri 6 Desa yaitu Kelubir (SP3), Ruhui rahayu (SP5), Karang Agung (SP2), Panca Agung (SP1), Ardimulyo (SP4) dan Pimping (desa asli atau desa binaan PT. PKN).
Peta wilayah kerja PT. PKN

Team volly kelubir

Dahulu keadaan desa kelubir masih hutan belantara dengan hutan kalimantan yang terkenal lebatnya. Transportasi atau alat pengankut belum tersedia mereka berjalan kaki puluhan kilometer untuk mencapai suatu tempat, penerangan masih menggunakan obor dan listrik pun belum terpasang. Sebagian mata pencaharian masyarakat kelubir dahulu adalah Petani, Pekebun dan Pemecah batu. Tiga faktor itu yang menjadi modal utama dalam kehidupan sehari – harinya. Namun saat ini mereka sudah mulai berkembang, banyak sarana pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum lainnya mereka bangun. Mata pencaharian masyarakatnya pun sudah bermacam – macam terutama dengan adanya batubara di daerah mereka menjadi modal utama pembangunan untuk masa depan. Lahan yang kosong dijadikan ladang untuk berkebun, tambak yang kosong dijadikan tempat ternak ikan dan banyak lagi kekayaan alam yang bisa digali dan di kembangkan. Data terakhir pada tahun 2012 sudah tercatat jumlah warga sekitar 1401 jiwa dengan rincian laki - laki 748 orang dan perempuan 653 orang.



Pak Dedi Kusuma

Demikian cerita desa kelubir dari salah satu pendamping desa kelubir yang merupakan wilayah kerja PT.PKN.  Narasumber : Bapak Dedi Kusuma (CDO Community Development, PT. PKN).

1 comment :