Kalimantan Utara menjadi provinsi termuda di Indonesia yang mempunyai
banyak pesona alam yang indah, Selama
satu minggu mulai tanggal 20 – 25 Januari 2014 kami berada di daerah KMO merupakan
wilayah tambang dari 3 wilayah yang ada. PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara
(PKN) untuk saat ini mempunyai 3 wilayah daerah tambang aktif disamping daerah
– daerah lainnya yang masih menjadi daerah survei oleh
PKN. Ketiga daerah tambang yaitu SMO (Sekayan Mine Operation), KMO (Kelubir Mine Operation) dan RMO (Rangau Mine Operation), selama empat bulan kami (saya,
vitria, rizki dan nurfiah) melakukan pelatihan ke tiga daerah tersebut.
Sebelumnya saya berada di SMO melakukan pelatihan di SMP 3 Tanjung Selor, alhamdulillah berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti karena daerah tersebut dapat dengan mudah diakses menggunakan sepeda motor. Untuk minggu kedua berada di KMO dengan tempat pelatihan yang cukup jauh dari kantor tambang yang berada di kelubir. Daerah tempat pelatihan itu tepatnya berada di SDN 010 Tanjung palas utara atau masyarakat sekitar sering bilang SP 5 yaitu satuan pemukiman daerah 5.
Untuk menempuh perjalanan ke daerah tersebut ada dua jalur yaitu jalur pertama dapat di tempuh dengan waktu 30 menit namun jalan yang kita lalui bebatuan serta berlumpur melalui pesawahan dan perkebunan kelapa sawit warga. Jalur kedua dapat ditempuh dengan waktu hampir satu jam, dengan kondisi jalan aspal namun ada yang berlubang. Setiap hari kami melewati jalur 1 dan 2 menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Pada hari keempat pelatihan kami melakukan perjalanan ke SDN 010 Tanjung palas Utara dengan menggunakan mobil dan dikemudikan oleh pak rudi (sudah dua hari mengantar kita), seperti biasa kita melalui pemukiman warga trerlebih dahulu baru kita masuk melalui jalur pesawahan dan perkebunan warga. Sekitar 500 meter kita berjalan, kita memasuki lumpur yang begitu dalam namun saya pikir karena sudah terbiasa pak rudi membawa mobil dan melewati daerah itu, yah pasti aman – aman saja tandanya tidak akan terjadi apa- apa dan pasti aman saja. Namun entah kenapa mobil yang kita tumpangi kali ini masuk kedalam lumpur dan tidak mampu keluar kembali karena ban mobil yang sudah haus dan ban depa belakang seelah kanan masuk semua kedalam lumpur. Pak rudi pun segera mengoper gigi mobil off road ke mode 4WD (Band depan dan belakang bisa berjalan berbarengan). Namun apadaya dengan keadaan mobil yang sudah terlalu tua dalam dan semakin di gas hanya ban depan belakang saja berputar tanpa ada dorongan yang berarti.
Pak rudi akhirnya menyerah, kemudian ia menghubungi teman – teman yang di kantor
untuk meminta bantuan membawa mobil derek. Sambil menunggu derek tiba, saya sedikit
berbincang – bincang dengan pak rudi mengenai dirinya dan masyarakat di daerah
. Salah satu pertanyaan saya yaitu tentang kondisi wilayah sekitar, ada hal yang menarik yaitu tentang
kendaraan sepeda motor yang mereka parkir. Pemandangan ini sangat jelas
berbeda, terlihat setiap motor yang diparkir tidak pernah di kunci ganda atau
kunci stang, jangankan kunci stang, motor yang diparkir tersebut kunci motornya
tidak pernah mereka ambil. Posisi kunci motor masih mengantung walaupun motor
mereka diparkir di pinggir jalan atau kebun dengan jarak jangkauannya sangat
jauh ke motor mereka. Menurut penjelasan
pak rudi, teryata mereka yang meninggalkan motornya dengan kondisi seperti itu
memang sudah merasa aman dan memang tidak pernah terjadi tidak kejahatan
pencurian motor mungkin jika kondisi itu terjadi di perkotaan sana sudah
bahagia sekali para pencuri tersebut. Pak Rudi sudah sekitar 15 tahun lebih
berada di daerah tersebut, istrinya orang sunda dari garut jadi kalau ngobrol
bahasa sunda agak nyambung – nyambung sedikit hehe.
Selama 15 menit menunggu akhirnya mobil derek sampai
dan mulai melakukan penyelamatan terhadap mobil yang dikemudikan oleh pak rudi
tadi. Alhamdulillah mobil berhasil keluar dari lumpur dan mobil derek kembali
ke kantor. Setelah itu pak rudi langsung tancap gas karena waktu kita sudah
telat untuk melakukan pelatihan. Di perjalanan mobil melaju dengan kencang
namun tetap berhati – hati terhadap lubang lumpur yang ada, ketika itu saya
merasakan seperti halnya perlombaan rally di TV. Yihaaaa mobil terus berguncang
tiada henti, melompat, bergoyang dengan kondisi jalan yang rusak melewati
pesawahan warga. Perjalanan tersebut
menjadi kegiatan setiap hari, baik itu untuk keperluan pelatihan ataupun untuk
berkunjung ke desa – desa di kawasan wilayah kerja PT. PKN. Memang dengan
kondisi medan perjalanan seperti itu lebih cocok menggunakan kendaraan khusus,
jadi tipe – tipe mobil penjelajah atau offroad banyak ditemukan di daerah
kalimantan utara ini. Tapi walaupun demikian ini adalah hal yang menarik
melintasi daerah – daerah yang terjal dan berlumpur menggunakan kendaraan
tersebut, terlihat gagah memang jika itu kendaraan milik sendiri hehe.
Bapak dan ibu guru ketika selesai pelatihan
No comments :
Post a Comment