01 March 2014

METUN SAJAU, Daerah dengan mayoritas suku dayak

Selamat datang di desa Metun Sajau

Halo halo, kembali lagi dengan saya. Cerita kali ini datang dari desa yang bernama Metun Sajau, memang terdengar sedikit asing di telinga saya. Melanjutkan pelatihan office bagi tenaga pengajar atau guru – guru SD maupun SMP untuk meningkatkan kompetensinya dalam momentum hadirnya kurikulum 2013 ini. Pada pelatihan kali ini saya tidak ditemani rekan alias sendirian untuk melakukan pelatihan. Desa metun sajau letaknya memang cukup jauh dari Tanjung Selor dengan waktu tempuh perjalananya selama 3 jam serta kondisi jalan yang rusak dan berkelok – kelok. Karena letaknya sangat jauh dari kantor yang berada di Tanjung selor maka saya menginap dirumah CDO (comdev officer) bapak Fajarmansyah yang letaknya tidak jauh dari tempat pelatihan komputer nanti.

Suasana rumah kediaman bapak Fajarmasnsyah

Materi untuk pelatihan masih tetap sama yaitu tentang komputer dasar dan office. Pelatihan ini dihadiri oleh guru – guru SD, SMP dan perangkat desa setempat beserta kelompok masyarakat atau PKK. Tempat pelaksanaannya berada di SMPN 1 Tanjung Palas Timur karena guru – guru SD belum semua mempunyai laptop sehingga pelatihan dilaksanakan di SMP menggunakan ruangan Labkom. Labkom tersebut merupakan bantuan dari pemerintah untuk SMPN 1 Tanjung Palas Timur sekitar 10 unit. Untuk waktu pelaksanaan kali ini ada yang berbeda yaitu biasanya pelatihan dilaksanakan setelah jam KBM berakhir namun di desa metun sajau ini para guru meminta untuk dilaksanakan malam hari mulai pukul 20.00 WITA – 23.00 WITA, karena mereka beralasan jika siang hari setelah KBM mereka langsung pulang dan pergi ke ladang untuk mempersiapkan musim panen. Musim panen merupakan hari yang penting mengingat sering adanya perayaan di balai desa sajau dengan upacara khas dayak. Semangat mereka luar biasa untuk belajar sampai pada suatu hari ada salah seorang perangkat desa pergi mengunjungi rumah bapak Fajar hanya untuk latihan komputer dengan saya.
Tempat pelatihan di SMPN 1 Tanjung Palas Timur

Suasana pelatihan malam hari 

Suasana pelatihan di labkom SMPN 1 Tanjung Palas Timur

Siang harinya saya melakukan kegiatan di SD dan SMP untuk para siswa, materi yang saya bawakan yaitu tentang pengenalan teknologi berbasis IT untuk penunjang kehidupan sehari – hari. Karena waktu yang diberikan terbatas di SD saya mengenalkan beberapa teknologi yang ada disekitar kita namun mereka tidak tahu bahwa mereka juga sudah terlibat dalam penggunaan teknologi tersebut. Mereka sangat antusias dengan beberapa tayangan yang menyemangati mereka untuk belajar. Selanjutnya untuk jenjang SMP saya lebih memotivasi mereka untuk terus belajar dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mengingat di desa metun sajau semangat untuk sekolah sangat sedikit. Kemudian saya mengenalkan perangkat laptop dan praktikum mendadak untuk membongkar laptop saya. Setelah di bongkar saya kenalkan satu persatu perangkat yang ada di laptop, sehingga mereka tidak takut lagi untuk melakukan perbaikan terhadap laptop mereka sendiri. Setelah memperkenalkan dan mempelajarinya mereka saya suruh untuk melakukan persentasi terhadap apa yang mereka dapat pahami dari proses bongkar laptop tersebut.

Gambar hardware

Siswa - siswi SMPN 1 Tanjung Palas Timur

Desa metun sajau ini kaya akan budaya dengan mata pencaharian warga sekitar mayoritas adalah berkebun dan bercocok tanam. Setiap sore saya pergi berjalan – jalan untuk melihat keadaan desa sekitar, rumah panggung yang khas, corak batik yang begitu kental dengan budaya mereka, ya memang saya berada di tengah – tengah warga suku dayak. Suku dayak yang ada dipemikiran dan sering saya lihat di TV berbeda dengan yang ada di depan mata saya. Orang dayak mempunyai ciri khas warna kulit putih dan mata yang sipit. Memang orang yang bertelinga panjang belum saya temui namun menurut warga sekitar itu merupakan nenek moyang kita zaman dulu dan berbeda dengan yang sekarang. Warga suku dayak sangat ramah dan rasa kebersamaan dan gotong royong sangat besar. Terlihat dalam acara – acara kerja bakti atau setiap hari mengadakan pertemuan di balai adat untuk membahas keberlangsungan warga sekitar.

Tempat pertemua atau balai adat

Pintu depan balai adat

Bareng patung dayak

Ketika musim panen datang ada salah satu makan yang menjadi ciri khasnya yaitu padi hijau. Makan yang satu ini terbuat dari padi yang baru panen kemudian diberi gula dan diolah menjadi makanan yang enak dan unik. Selain itu ada ketan khas dayak dan makan kering lainnya. Semuanya saya dapatkan ketika pelatihan komputer akan berakhir. Ada yang diberikan ketika di sekolah dan ada juga yang sengaja datang kerumah pak fajar hanya untuk memberikan bekal oleh  - oleh kepada saya. Namun satu hal yang tak akan pernah saya lupa adalah topi khas dayak yang dibuat sendiri dan diberikan kepada saya sebagai kenang – kenanga, alhamdulillah hhee. Dihari terakhir kegiatanpun ditutup dengan uji komptensi meliputi office yang sudah dipelajari. Kemudian saya pun berpamitan kepada bapak fajar dan keluarganya yang sudah menerima saya dengan baik, saya sering cerita bersama bu fajar karena memang baru beberapa hari ini pindah ke desa metun sajau dari samarinda. Demikian cerita selama di Metun Sajau dan sampai ketemu lagi di cerita selanjutnya.

Makanan khas panen raya


Oleh - oleh topi dari guru - guru peserta pelatihan

No comments :

Post a Comment